Memodifikasi noken as atau yang lebih akrab dikenal dengan istilah "papas noken as" bertujuan untuk meningkatkan efisiensi volumetrik dan merubah karakter sebuah mesin, agar mesin menghasilkan tenaga yang lebih besar dan sesuai kebutuhan.Pada umumnya mengorek noken as dari standar bertujuan untuk menambah atau memperlebar durasi noken as dengan maksud agar bukaan klep menjadi lebih lama, sehingga pasokan campuran udara dan bahan bakar yang mengalir ke dalam silinder menjadi lebih banyak dan proses pembuangan sisa gas hasil pembakaran menjadi lebih optimal. Namun kapan klep mulai membuka dan kapan klep mulai menutup lah yang seharusnya diperhatikan, jangan sampai klep terlalu awal membuka atau terlambat untuk menutup, karena karakter mesin seperti torsi dan rentang tenaga sangat dipengaruhi oleh timing buka-tutup noken as. Bahkan konsumsi bahan bakar pun sangat dipengaruhi oleh hal ini.
Durasi semakin besar maka puncak tenaga akan bergeser ke putaran yang semakin tinggi atau tenaga semakin besar diputaran atas, sebaliknya bila durasi semakin kecil maka puncak tenaga akan bergeser ke putaran yang lebih rendah atau mesin cenderung menghasilkan tenaga di putaran bawah dan menengah.
Cara mengukur dan menghitung durasi noken as bisa dilihat
di sini
Overlap Klep
Overlap klep adalah momen dimana kedua klep (klep intake dan klep exhaust) sedikit terbuka secara bersamaan, ketika klep exhaust mulai akan menutup dan klep intake sudah mulai membuka, pada saat ini terjadi proses pembilasan di dalam ruang bakar untuk membersihkan sisa-sisa gas hasil pembakaran sekaligus mendinginkan suhu di dalam ruang bakar, agar siklus selanjutnya menghasilkan pembakaran yang baik. Selain itu Overlap juga bisa digunakan untuk membantu proses penghisapan gas segar dengan memanfaatkan kevakuman di dalam porting exhaust (scavenging). Selama klep buang masih terbuka sementara langkah hisap sudah dimulai dan klep intake pun sudah membuka, maka tekanan rendah di dalam porting exhaust akan membantu menarik gas segar dari intake masuk ke dalam silinder.
Overlap tinggi membuat proses pembilasan dan Scavenging di RPM tinggi semakin baik, tenaga lebih ganas di RPM atas namun diputaran bawah menjadi kurang efisien, karena klep intake membuka lebih awal, sehingga gas dari dalam ruang bakar bisa saja terdorong keluar melalui lubang porting intake dan menghalangi masuknya gas segar ke dalam ruang bakar karena piston masih bergerak naik untuk menuntaskan proses pembuangan, atau gas segar bisa terdorong bablas ke knalpot bila klep exhaust terlalu lama membuka, sementara piston sudah memulai langkah hisap, maka sudah pasti banyak gas segar yang terbuang percuma dan menjadi gas beracun yang tidak baik untuk lingkungan, mengakibatkan motor loyo di RPM rendah dan lebih boros konsumsi bahan bakar.
Overlap rendah membuat tenaga lebih terasa di RPM rendah dan menengah, lebih irit bahan bakar, karena tidak banyak gas segar yang terbuang saat overlaping, namun proses pembilasan dan Scavenging kurang efektif di RPM tinggi, jadi tenaga tidak terlalu terasa di putaran atas. Kalau untuk motor korek harian yang setiap hari kena macet dan harus stop n go, saya lebih suka pake overlap rendah, lebih cepat mencapai puncak tenaga dan lebih irit BBM, yang penting tenaga sudah bisa rata mulai dari RPM rendah sampai RPM tinggi tapi Overlap juga jangan kelewat rendah karena suhu mesin bisa terlampau tinggi (overheat).
Lifter Lobe
Merubah profil Lobe (gunungan) noken as menjadi lebih tinggi sama halnya membuat bukaan klep menjadi lebih tinggi sehingga flow (aliran udara) menjadi lebih banyak, namun bila kita menggunakan lift tinggi, kita harus mempertimbangkan kekuatan per klep,,, lift tinggi akan membutuhkan per klep yang lebih kuat untuk menjaga agar tidak terjadi floating. Tinggi bukaan klep yang ideal adalah 25%-30% dari diameter klep.
Misal, diameter klep sonic 28mm maka tinggi bukaan klep yang ideal adalah 30% X 28 = 8,4 mm,
lift setinggi ini sudah tentu membutukan per klep yang kuat. Untuk motor korek harian lebih baik pakai 25%nya saja, supaya lifter tidak terlampau tinggi.
Profil lobe gemuk pada angkatan tinggi, klep akan terbuka lebih lama, juga bertujuan untuk memaksimalkan flow (aliran gas bakar), sehingga tenaga yang dihasilkan dari proses pembakaran akan menjadi lebih besar, namun konsekuensinya pada bahan bakar yang lebih boros.
Semoga informasi ini bermanfaat.
Maju terus Otomotif Indonesia.