Sejak dulu hingga sekarang, Honda memang terkenal menjadi andalan masyarakat Indonesia yang membutuhkan motor irit, bandel dan relatif murah harganya, salah satu jenis varian bebek Honda masa kini yang banyak digandrungi adalah Honda Supra X 125, namun jiwa seorang speedlovers pasti banyak yang belum puas dengan performa standar motor ini, dari itu berikanlah saya kesempatan untuk membagikan resep korek harian yang mungkin pas untuk memuaskan hasrat anda.
Bor up Silinder
Korekan kali ini kita akan melakukan langkah Bor-up tanpa mengganti liner/boring, dengan menjejalkan piston Kawasaki Blitz Joy oversize std (56mm), maka kapasitas silinder naik menjadi 142,5 cc.
Ternyata eh ternyata piston Blitz Joy lebih pendek dari piston std Supra 125 yang menyebabkan membesarnya ruang bakar, itu malah bisa dimanfaatkan untuk membatasi rasio kompresi agar tidar terlampau tinggi, setelah dilakukan pengukuran, volume ruang bakar didapat sebesar 16,5 cc, kalau dimasukan ke dalam rumus perhitungan rasio kompresi, akan menghasilkan angka 9,6 : 1, bahan bakar sejenis premium masih bisa mentolerir angka rasio kompresi tersebut.
Sebelum dikorter, ekor piston dipotong dulu 5mm-7mm, dinding piston diberi lubang-lubang oli supaya dinding piston gak cepet aus saat bergesekan dengan dinding silinder, coakan klep tidak diperlukan, karena jarak bukaan klep dengan atap piston masih jauh, lagian kita gak pakai noken as ekstrim.
Mendesain ulang Lubang Porting
|
Manifold minim lekukan |
Desain porting intake, diameter sitting klep diperbesar
sampai 90% dari diameter klep, area belakang sitting sampai kiri-kanan
bos klep tetap 90% dari diameter klep, lorong porting sampai ujung bibir
porting 80% dari diameter klep, ada baiknya ganti manifold standar dengan manifold yang minim lekukan untuk meningkatkan kecepatan gas yang mengalir di dalamnya, diameter manifold baru disesuaikan dengan bibir
porting, biar gak terjadi turbulensi yang berlebihan di dalam
porting intake. Manifold bisa pakai punya Honda Grand yang miring kesamping, kalau yang lurus kedepan, tutup skepnya bisa mentok rangka.
|
Porting Exhaust |
Desain porting exhaust, diameter sitting klep diperbesar sampai 85% dari diameter klep, area belakang sitting sampai kiri-kanan bos klep 90% dari diameter klep, lorong sampai ujung bibir porting 100% dari diameter klep. Dinding lorong porting wajib dipoles sampai licin, supaya karbon hasil pembakaran tidak mudah menempel.
Modif Noken As
Noken as kita papas bokongnya sebanyak 0,7mm untuk merubah durasi dan tinggi lifternya, bukaan klep intake kita mulai pada 22 derajat sebelum TMA dan menutup 45 derajat setelah TMB. Bukaan exhaust dimulai pada 45 derajat sebelum TMB dan menutup 20 derajat setelah TMA. Setelah menambahkan konstanta 180 derajat kita dapati total durasi sebesar 246 derajat. Durasi sedang cocok untuk motor harian supaya tetap irit BBM.
Angkatan kedua klep pada saat Overlap cukup 2mm saja, agar tenaga lebih nendang di putaran bawah dan menengah, motor lebih responsif diajak beraktifitas salip-menyalip atau stop n go di jalanan yang macet.
Memaksimalkan Perangkat Kopling
Per kopling standar bisa diganti dengan per kopling smash, tapi harus dipotong dulu agar panjangnya sama dengan per kopling standarnya, atau beli per kopling racing Supra 125 yang banyak betebaran di salon-salon kecantikan.
Terakhir tinggal setting/jetting karburator untuk menyesuaikan AFR dengan kebutuhan di dalam ruang bakar.
Semoga informasi sederhana ini bisa bermanfaat,
Maju terus Otomotif Indonesia.