Efisiensi Volumetrik
Efisiensi Volumetrik adalah besaran yang digunakan untuk mengukur seberapa banyak campuran udara dan bahan bakar yang mampu dimasukan ke dalam silinder berbanding dengan volume silinder. Nilai Efisiensi Volumetrik dinyatakan dalam persen (%).
Perbandingan antara tekanan udara di dalam silinder dengan tekanan udara atmosfer adalah parameter yang digunakan untuk menilai Efisiensi Volumetrik sebuah mesin. Bila tekanan udara di dalam silinder sama dengan tekanan udara atmosfer, maka Efisiensi Volumetrik mesin tersebut sama dengan 100%. Semakin tinggi Efisiensi Volumetrik sebuah mesin, maka semakin besar pula tenaga yang dihasilkan. Namun kenyataan sebuah mesin tidak akan mampu menciptakan Efisiensi Volumetrik sebesar 100%, bila hanya mengandalkan hisapan piston untuk memasukan campuran gas bakar ke dalam silinder. Tapi dengan bantuan perangkat seperti Turbocharger/Supercharger Efisiensi Volumetrik bisa mencapai 100% bahkan lebih, karena mekanisme Turbo/Supercharger adalah menekan udara masuk ke dalam silinder.
Di dunia korek mesin tanah air, kita sudah biasa melakukan porting polish, modif noken, memperbesar klep, mengganti karburator dengan ukuran yang lebih besar, mengganti knalpot standard dengan knalpot racing dan sebagainya, semua itu diharapkan agar mesin bisa menggapai Efisiensi Volumetrik yang lebih tinggi dari standardnya, dan langkah-langkah tersebut memang dirasa sebagai cara yang efektif untuk mendongkrak tenaga motor. Semakin banyak campuran gas bakar yang mampu dimasukan ke dalam silinder maka semakin besar peluang mesin untuk menghasilkan tenaga.
Efisiensi Termal
Mekanika mesin bensin 4 langkah didasari dari penerapan hukum-hukum termodinamika.
Salah satu hukum termodinamika menyatakan bahwa, “energi panas dapat diubah menjadi energi gerak, namun energi panas tidak bisa diubah seluruhnya menjadi energi gerak, pasti akan ada panas yang hilang atau tidak menghasilkan energi gerak”. Hal ini berhubungan dengan Efisiensi Termal sebuah mesin. Efisiensi Termal adalah tolak ukur yang digunakan untuk menilai seberapa besar kemampuan mesin mengubah sumber energi dari campuran udara dan bahan bakar menjadi energi panas yang digunakan sebagai tenaga penggerak.
Efisiensi Termal dinyatakan dalam persen (%). Semakin tinggi Efisiensi Termal sebuah mesin, maka semakin besar tenaga yang dihasilkan.
Rata-rata mesin bensin 4 langkah mempunyai Efisiensi Termal sebesar 25%-30%, artinya mesin ini hanya mampu menghasilkan 25%-30% daya penggerak dari jumlah sumber energi yang telah digunakan pada proses pembakaran. Sisanya terbuang dalam bentuk emisi, panas mesin dan lain sebagainya.
Meningkatkan rasio kompresi, menggeser timing pengapian, mendesain ulang bentuk ruang bakar merupakan sebagian cara yang bertujuan untuk meningkatkan Efisiensi Termal sebuah mesin.
Efisiensi Mekanis
Efisiensi Mekanis adalah besaran yang digunakan untuk menilai beban mekanis dari sebuah mesin pada saat mesin bekerja. Sebenarnya pada saat mesin bekerja, sebagian tenaga yang dihasilkan dari proses pembakaran akan dipakai untuk menggerakan komponen-komponen di dalam mesin itu sendiri dan semakin tinggi putaran mesin, maka semakin besar pula tenaga yang dibutuhkan untuk menggerakan komponen-komponen tersebut.
Semakin berkurang beban mekanis sebuah mesin, maka semakin besar tenaga yang dihasilkan.
Meminimalisir beban gesek seperti mengganti piston dengan yang lebih pendek dan lebih ringan, mengganti rocker arm sepatu dengan rocker arm roller, mengganti bearing/laher standard dengan laher racing adalah sebagian cara yang dilakukan untuk meningkatkan Efisiensi Mekanis sebuah mesin.
Semoga informasi sederhana ini bisa bermanfaat.
Maju terus Otomotif Indonesia.