Merubah desain lubang porting merupakan salah satu langkah efektif untuk meningkatkan tenaga sebuah mesin.
Lubang porting yang baik harus mampu mengalirkan campuran gas bakar sebanyak mungkin ke dalam silinder dan mengoptimalkan proses pembuangan sisa gas pembakaran. Kemampuan lubang porting untuk meningkatkan flow (aliran udara) tidak hanya tergantung dengan seberapa besar diameternya saja, bentuk geometri dan sudut-sudut arah alirannya juga sangat mempengarui jumlah dan kecepatan udara yang mengalir di dalamnya.
Mengorek lubang porting bisa kita mulai dengan memperbesar diameter sitting klep sekitar 80%-90% dari diameter klep, semakin ke dalam, dibagian belakang sitting klep diameternya kita bikin 80% sampai 90% dari diameter klep, sampai di area kiri kanan bos klep kita gerus dinding-dindingnya yang menyempit, ujung bos klep yang menonjol ke dalam lorong porting tidak perlu dipangkas habis, cukup dibuatin coakan yang lebih dalam dibagian kiri kanan bos klep.
|
Daerah yang diberi tanda panah itu yang harus dirapikan. |
Sudut-sudut lekukan jalur porting yang lebih landai akan memuluskan proses sirkulasi udara di dalamnya.
Diameter lorong sampai bibir lubang porting intake yang terhubung ke manifold berkisar 80% dari diameter klep intake dan diameter manifold menyesuaikan dengan diameter bibir lubang portingnya. Diameter lorong exhaust bisa kita perbesar 90%-100% dari diameter klep exhaust, diameter leher knalpot menyesuaikan dengan diameter lorong porting exhaust.
Untuk lubang porting intake, tekstur permukaan dinding-dindingnya biarkan tetap kasar. Permukaan lorong yang kasar akan membantu proses pencampuran udara dan bahan bakar, supaya butir-butiran bahan bakar lebih menyatu dengan udara, sehingga saat memasuki ruang bakar, campuran gas segar tersebut lebih mudah untuk dibakar (meningkatkan efisiensi termal).
Untuk lorong exhaust permukaannya memang harus dibikin halus atau licin, istilahnya di-Polish, agar sisa-sisa karbon hasil pembakaran tidak mudah menempel pada dindingannya.
| |
Porting exhaust yang licin mencegah menempelnya karbon sisa gas hasil pembakaran. |
|
|
Ruang Bakar yang kinclong mengurangi menempelnya karbon sisa pembakaran,
agar proses pembakaran menjadi lebih bersih |
Semoga informasi sederhana ini dapat bermanfaat.
Maju terus Otomotif Indonesia